Indonesia Jaya, Mun Presidena Urang Sunda


Pertanyaan kritis mengapa urang Sunda belum ada yang menjadi presiden ?, kita tunggu sampai ada calon yang mau, dipinang partai peserta pemilu, dan terpilih. Sementara itu, pertanyaan kenapa urang Sunda harus menjadi presiden perlu diajukan.

Kalau masih heurin ku letah, tentu sulit membuat kebijakan dan terobosan besar. Mekanisme kontrol kualitas khas Sunda, yaitu bisi ngerakeun, tentu akan menghambat munculnya urang Sunda maju menjadi calon presiden. Tapi jangan jadi ukuran bahwa kalau mau jadi presiden harus Ewuweuh ka era.
Urang Sunda jelas punya potensi untuk menjadi presiden. Yang penting adalah kemampuan memenuhi persyaratan. Persyaratan formal selain minimal berumur sekian, di antaranya harus sehat rohani dan jasmani serta orang Indonesia asli.

Keaslian bisa dibuktikan secara genetik lewat tes DNA. Pastilah di DNA orang Indonesia asli tertera kode Indonesia, seperti kode IDR untuk rupiah, PK untuk pesawat terbang, KRI untuk kapal perang, 062 untuk telepon internasional, dan .id untuk situs internet.

Bahwa presiden harus ganteng atau cantik memang tidak ada dalam Undang-Undang Dasar, tetapi melihat tampang presiden yang sudah-sudah, ya syarat itu sepertinya fardu ain. Maklumlah, presiden kan juga pesohor. Tampangnya ada di televisi, koran, dinding kantor, sekolah, dan prangko. Namun, yang di prangko bernasib kurang mujur karena selalu dipukul palu cap pos. Untuk urusan kasep atau geulis ini, Sunda tidak kekurangan orang.

Bila dulu bangsa kita terkenal sebagai pejuang, tabah, berani, pantang menyerah, dan berani hidup susah, sekarang bangsa kita cenderung mudah sedih alias melankolis melihat tayangan sinetron seraya mulai tidak peduli pada tetangga sengsara.

Kondisi lain, mau gampangnya saja, sebagian menjadi penggemar bantuan langsung tunai dan beras untuk rakyat miskin, lalu setiap saat siap menjadi korban tabung elpiji 3 kilogram. Simpati kita biasanya tumpah pada tokoh protagonis yang lemah.

Bung Karno adalah presiden pertama dan proklamator kemerdekaan. Dia pandai berpidato berapi-api dan menginspirasi banyak orang. Nyalinya luar biasa besar. Dia berani teriak, "Amerika kita setrika, Inggris kita linggis!" Malaysia dijadikan bulan-bulanan karena dianggap boneka imperialis Inggris. Bung Karno terkenal punya selera seni tinggi dan pernah punya lebih dari satu istri. Perkara nyandung ini mah orang Sunda tentu sudah khatam.

Barack Obama waktu tinggal di Jakarta katanya suka meniru gaya Pak Harto berpidato di televisi. Urang Sunda yang hobi memancing punya peluang besar menjadi presiden karena Pak Harto juga gemar memancing. Media luar menjuluki Pak Harto "The Smiling General". Soal yang ini mah, orang Sunda jagonya. Jangankan hanya tersenyum, tertawa ngakak ngabarakatak juga sangat mahir.


Ketika debat menentukan kapan sebaiknya Indonesia merdeka, Hussein Djayadiningrat, intelektual Indonesia pertama yang meraih gelar doktor, mengusulkan mendidik bangsa dahulu, baru merdeka. Hussein yang kuliah di Universiteit Leiden tentu melihat Belanda sebagai acuan.

Sementara Bung Karno yang lama tinggal di Bandung, kuliah di THS (ITB), menikah dengan Ibu Inggit dan mendirikan Partai Nasional Indonesia, mengusulkan merdeka dahulu, baru membangun. Untuk meyakinkan hadirin anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno mengajukan argumen berupa adat urang Sunda masa itu. Katanya (kira-kira), "Lihat orang Sunda, mereka menikah dulu sebelum punya pekerjaan" .

Dan hebatnya usulan Bung Karno ini didukung oleh para pemuda yang berada dalam beberapa kelompok pergerakan untuk kemerdekaan agar indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan, bahkan mereka sampai menculik Bung Karno dan Bung Hatta dan membawanya ke Rengas Dengklok di Karawang.

Sudah muncul berbagai upaya meningkatkan peran urang Sunda di pentas politik nasional . Lingkung Seni Sunda Institut Teknologi Bandung misalnya, pernah menggelar acara bincang-bincang dengan tema "Getih Sunda Solusi Konspirasi Zaman". Gagasan besarnya, bagaimana urang Sunda mampu memberikan kontribusi positif lebih banyak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang rudet ini.

Muara semua itu adalah kerinduan melihat urang Sunda menjadi pemimpin negeri ini. Level tertinggi yang pernah dicapai adalah perdana menteri (Ir H Djuanda) dan wakil presiden (Umar Wirahadikusumah).  Tong hilap oge  ka Syaprudin Prawiranegara (presiden pemerintahan darurat indonesia ) oge ka Wakil Presiden ayeuna KH Ma'ruf Amien.

Semoga tulisan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi para pemuda sunda yang ada di Tatar Jawa Barat dan Banten, untuk semakin giat belajar dan kreatif berpikir serta semangat berusaha.


Catatan:
Diambil dari Artikel di Kompas.com dengan judul "Urang Sunda Jadi Presiden" oleh JAMALUDIN WIARTAKUSUMAH dosen desain ITENAS.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.